PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
PERAN
MOTIVASI DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN BELAJAR
OLEH:
Asia
Astuti (12222013)
DOSEN
PEMBIMBING:
Dr.
Nyayu Khadijah, S.Ag., M.Si
JURUSAN
TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
merupakan suatu aspek atau hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
ini. Adanya pendidikan yang bermutu, berkualitas tinggi, dan dapat dirasakan
manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat, tentunya sangat diharapkan.
Akan tetapi pada kenyataannya, pendidikan di negara kita masih banyak sekali
kelemahannya. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya diantaranya :
kurikulum, sarana prasarana, kualitas guru, peserta didik dan yang lainnya. Hal
tersebut pastinya akan menghambat terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang
diharapkan. Sebagai salah satu komponen utama pendidikan, peranan guru dalam
memotivasi siswa sangat menentukan dalam mencapai keberhasilan proses
pembelajaran. Problematika yang seringkali muncul dalam proses pembelajaran
hendaknya menjadi tanggung jawab guru untuk menyelesaikanya. Guru harus mencari
solusi atau pemecahan masalah, agar keberlangsungan proses pembelajaran yang
dilakukan berjalan secara optimal. Dalam kegiatan belajar mengajar peranan
motivasi sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi yang tinggi dari guru
maupun peserta didik tujuan pembelajaran pasti akan tercapai secara optimal.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana
peran motivasi dalam mencapai keberhasilan ?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Motivasi dalam Mencapai
Keberhasilan Belajar
Motivasi
merupakan salah satu unsur dalam mencapai prestasi belajar yang optimal selain
kondisi kesehatan secara umum,intelegensi, dan bakat minat. Seorang anak didik
bukan tidak bisa mengerjakan sesuatu, tetapi ketidakbiasaan itu disebabkan oleh
kemauan yang tidak terlalu banyak terhadap pekerjaan itu. Motif yang kurang
menyebabkan dorongan dan kemauan tidak kuat, sehingga hasil belajar dan
kerjanya tidak sesuai dengan kecakapan.
Menurut teori humanistik dari Maslow, motivasi
seseorang berasal dari kebutuhannya, sehingga perilaku manusia berorientasi
pada pemuasan kebutuhan dan pencapaian tujuan. Kebutuhan merupakan suatu
keinginan yang belum tercapai yang sangat berguna bagi seorang manusia karena
setiap manusia pasti memiliki suatu kebutuhan. Tujuan merupakan sesuatu yang
akan menyebabkan manusia merasa puas terhadap kebutuhannya.sedangkan motivasi
merupakan dorongan dan keinginan yang terus menerus ada agar seseorang itu
semangat dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan,
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak atau pendorong dalam diri individu yang
menimbulkan keinginan untuk belajar, yang menjamin kelangsungan belajar, dan
yang memberikan arah pada proses belajar sehingga tujuan dari belajar tersebut
akan tercapai. Jika individu mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka
individu tersebut akan mencapai prestasi belajar yang baik.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang
bersifat non intelektual. Perannya yang khas adalah penambah semangat untuk
belajar. Motivasi belajar adalah dorongan yang menjadi penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu dan mencapai suatu tujuan yaitu untuk
mencapai prestasi belajar.
Peranan Motivasi dalam Belajar
Motivasi
pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu,
termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting
dari motivasi dalam belajar menurut (Hamzah, 2007 : 27), yaitu: (1) menentukan
hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (2) memperjelas tujuan belajar
yang hendak dicapai, (3) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar,
(4) menentukan ketekunan belajar.
1.
Peranan Motivasi dalam Menentukan
Penguatan Belajar
Motivasi dapat berperan dalam
penguatan belajar apabila seseorang anak yang belajar dihadapkan pada sesuatu
masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan
hal-hal yang pernah dilaluinya. Sebagai contoh, seoarang anak akan memecahkan
materi matematika dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa bantuan tabel tersebut
anak itu tidak dapat menyelesaikan tugas matematika. Dalam kaitan itu, anak berusaha
mencari buku tabel matematika. Upaya untuk mencari tabel matematika merupakan
peran motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar dan menentukan hasil
belajar.
Peristiwa di atas dapat dipahami
bahwa sesuatu dapat menjadi penguat belajar untuk seseorang, apabila dia sedang
benar-benar mempunyai motivasi untuk belajar sesuatu. Dengan perkataan lain,
motivasi dapat menentukan hal-hal apa di lingkungan anak yang dapat memperkuat
perbuatan belajar. Untuk seorang guru perlu memahami suasana itu, agar dia
dapat membantu siswanya dalam memilih faktor-faktor atau keadaan yang ada dalam
lingkungan siswa sebagai bahan penguat belajar. Hal itu tidak cukup dengan
memberitahukan sumber-sumber yang harus dipelajari, melainkan yang lebih
penting adalah mengaitkan isi pelajaran dengan perangkat apa pun yang berada
paling dekat dengan siswa di lingkungannya.
2.
Peranan
Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar
Peran
motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan
belajar. Peserta didik akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajari
itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi peserta
didik tersebut. Sebagai contoh peserta didik akan termotivasi belajar
elektronik karena tujuan belajar elektronik itu dapat melahirkan kemampuan
peserta didik dalam bidang elektronik. Dalam suatu kesempatan misalnya, peserta
didik tersebut diminta membetulkan radio yang rusak, dan berkat pengalamannya
dari bidang elektronik, maka radio tersebut menjadi baik setelah diperbaikinya.
Dari pengalaman itu, peserta didik tersebut makin hari makin termotivasi untuk
belajar, karena sedikit peserta didik sudah mengetahui makna dari belajar itu.
3.
Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar
Seorang anak
yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya
dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal
itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.
Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk
belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan
hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh
terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.
Dengan
demikian, motivasi memiliki peran strategis dalam belajar, baik pada saat akan
memulai belajar, saat sedang belajar, maupun saat berakhirnya belajar. Agar
perannya dapat optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam aktivitas belajar
haruslah dijalankan, prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Motivasi
sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar,
2. Motivasi
intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar,
3. Motivasi
berupa pujian lebih baik dari pada hukuman,
4. Motivasi
berhubungan erat dengan kebutuhan belajar,
5. Motivasi
dapat memupuk optimisme dalam belajar,
6. Motivasi
melahirkan prestasi dalam belajar.
Implikasi
teori dan penelitian tentang motivasi pada pembelajaran sebagai berikut :
1. Guru
harus membantu siswa memperoleh tujuan-tujuannya secara tepat.
2. Guru
harus membimbing siswa dengan keyakinan-keyakinan yang bermakna tepat.
3. Guru
harus memberikan perlengkapan untuk membantu siswa memonitori kemajuan yang
mereka capai.
4. Guru
harus memberikan pengalaman yang banyak dan juga menentang, agar anak-anak
merasakan keberhasilan.
5. Guru
harus mengkomunikasikan atau menghubungkan pandangan kemampuan dan keteramplan
untuk siswa.
6. Guru
harus menjelaskan pada siswa tentang nilai dan arti pentingmempelajari
keterampilan dengan menggunakan argumentasi yang fakta dan meyakinkan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang
bersifat non intelektual. Perannya yang khas adalah penambah semangat untuk
belajar. Motivasi belajar adalah dorongan yang menjadi penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu dan mencapai suatu tujuan yaitu untuk
mencapai prestasi belajar.
Peran motivasi dalam kegiatan
belajar mengajar sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi yang tinggi
dari guru maupun peserta didik tujuan pembelajaran pasti akan tercapai secara
optimal. Keberhasilan belajar peserta didik juga dipengaruhi
oleh banyak faktor dari dalam maupun luar. Contoh faktor luar misalnya,
fasilitas belajar, cara mengajar guru, sistem pemberian feedback (umpan
balik), dan sebagainya. Faktor-faktor dari dalam mencakup kecerdasan, strategi
belajar, motivasi, dan sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
Khodijah, Nyanyu. 2009. Psikologi pendidikan. Palembang: grafika
telindo press.
Khodijah, Nyanyu. 2004. Psikologi pendidikan. Palembang: IAIN Raden Fatah Palembang.
Zhonitherune. /2012/11. lombok. http://blogspot.com
peranan-motivasi-belajar-terhadap-hasil.html, diakses pada
hari senin, tanggal 6 mei 2013, pukul 19.40 WIB.
Yedi, Heryadi. http://mgmpipakarangnunggal.wordpress.com/artikel/peranan-motivasi-belajar-terhadap-prestasi-belajar-peserta-didik,
diakses pada hari senin, tanggal 6 mei 2013,pukul 19.35 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar