Senin, 04 November 2013

PERAN MOTIVASI DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN BELAJAR



PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PERAN MOTIVASI DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN BELAJAR

OLEH:
Asia Astuti  (12222013)

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Nyayu Khadijah, S.Ag., M.Si


JURUSAN TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu aspek atau hal yang  tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ini. Adanya pendidikan yang bermutu, berkualitas tinggi, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat, tentunya sangat diharapkan.  Akan tetapi pada kenyataannya, pendidikan di negara kita masih banyak sekali kelemahannya. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya diantaranya : kurikulum, sarana prasarana, kualitas guru, peserta didik dan yang lainnya. Hal tersebut pastinya akan menghambat terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Sebagai salah satu komponen utama pendidikan, peranan guru dalam memotivasi siswa sangat menentukan dalam mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Problematika yang seringkali muncul dalam proses pembelajaran hendaknya menjadi tanggung jawab guru untuk menyelesaikanya. Guru harus mencari solusi atau pemecahan masalah, agar keberlangsungan proses pembelajaran yang dilakukan berjalan secara optimal. Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi yang tinggi dari guru maupun peserta didik tujuan pembelajaran pasti akan tercapai secara optimal.


1.2  Rumusan masalah
1.      Bagaimana peran motivasi dalam mencapai keberhasilan ?
                                                                                                                                                    


BAB II
PEMBAHASAN



2.1 Peran Motivasi dalam Mencapai Keberhasilan Belajar
            Motivasi merupakan salah satu unsur dalam mencapai prestasi belajar yang optimal selain kondisi kesehatan secara umum,intelegensi, dan bakat minat. Seorang anak didik bukan tidak bisa mengerjakan sesuatu, tetapi ketidakbiasaan itu disebabkan oleh kemauan yang tidak terlalu banyak terhadap pekerjaan itu. Motif yang kurang menyebabkan dorongan dan kemauan tidak kuat, sehingga hasil belajar dan kerjanya tidak sesuai dengan kecakapan.
Menurut teori humanistik dari Maslow, motivasi seseorang berasal dari kebutuhannya, sehingga perilaku manusia berorientasi pada pemuasan kebutuhan dan pencapaian tujuan. Kebutuhan merupakan suatu keinginan yang belum tercapai yang sangat berguna bagi seorang manusia karena setiap manusia pasti memiliki suatu kebutuhan. Tujuan merupakan sesuatu yang akan menyebabkan manusia merasa puas terhadap kebutuhannya.sedangkan motivasi merupakan dorongan dan keinginan yang terus menerus ada agar seseorang itu semangat dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan,
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak atau pendorong dalam diri individu yang menimbulkan keinginan untuk belajar, yang menjamin kelangsungan belajar, dan yang memberikan arah pada proses belajar sehingga tujuan dari belajar tersebut akan tercapai. Jika individu mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka individu tersebut akan mencapai prestasi belajar yang baik.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Perannya yang khas adalah penambah semangat untuk belajar. Motivasi belajar adalah dorongan yang menjadi penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dan mencapai suatu tujuan yaitu untuk mencapai prestasi belajar.
Peranan Motivasi dalam Belajar
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar menurut (Hamzah, 2007 : 27), yaitu: (1) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (2) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (3) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (4) menentukan ketekunan belajar.
1.          Peranan Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seseorang anak yang belajar dihadapkan pada sesuatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Sebagai contoh, seoarang anak akan memecahkan materi matematika dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa bantuan tabel tersebut anak itu tidak dapat menyelesaikan tugas matematika. Dalam kaitan itu, anak berusaha mencari buku tabel matematika. Upaya untuk mencari tabel matematika merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar dan menentukan hasil belajar.
Peristiwa di atas dapat dipahami bahwa sesuatu dapat menjadi penguat belajar untuk seseorang, apabila dia sedang benar-benar mempunyai motivasi untuk belajar sesuatu. Dengan perkataan lain, motivasi dapat menentukan hal-hal apa di lingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan belajar. Untuk seorang guru perlu memahami suasana itu, agar dia dapat membantu siswanya dalam memilih faktor-faktor atau keadaan yang ada dalam lingkungan siswa sebagai bahan penguat belajar. Hal itu tidak cukup dengan memberitahukan sumber-sumber yang harus dipelajari, melainkan yang lebih penting adalah mengaitkan isi pelajaran dengan perangkat apa pun yang berada paling dekat dengan siswa   di lingkungannya.


2.       Peranan Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Peserta didik akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi peserta didik tersebut. Sebagai contoh peserta didik akan termotivasi belajar elektronik karena tujuan belajar elektronik itu dapat melahirkan kemampuan peserta didik dalam bidang elektronik. Dalam suatu kesempatan misalnya, peserta didik tersebut diminta membetulkan radio yang rusak, dan berkat pengalamannya dari bidang elektronik, maka radio tersebut menjadi baik setelah diperbaikinya. Dari pengalaman itu, peserta didik tersebut makin hari makin termotivasi untuk belajar, karena sedikit peserta didik sudah mengetahui makna dari belajar itu.
3.       Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.

 Dengan demikian, motivasi memiliki peran strategis dalam belajar, baik pada saat akan memulai belajar, saat sedang belajar, maupun saat berakhirnya belajar. Agar perannya dapat optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam aktivitas belajar haruslah dijalankan, prinsip-prinsip tersebut adalah :
1.      Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar,
2.      Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar,
3.      Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman,
4.      Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar,
5.      Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar,
6.      Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
Implikasi teori dan penelitian tentang motivasi pada pembelajaran sebagai berikut :
1.      Guru harus membantu siswa memperoleh tujuan-tujuannya secara tepat.
2.      Guru harus membimbing siswa dengan keyakinan-keyakinan yang bermakna tepat.
3.      Guru harus memberikan perlengkapan untuk membantu siswa memonitori kemajuan yang mereka capai.
4.      Guru harus memberikan pengalaman yang banyak dan juga menentang, agar anak-anak merasakan keberhasilan.
5.      Guru harus mengkomunikasikan atau menghubungkan pandangan kemampuan dan keteramplan untuk siswa.
6.      Guru harus menjelaskan pada siswa tentang nilai dan arti pentingmempelajari keterampilan dengan menggunakan argumentasi yang fakta dan meyakinkan.









BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Perannya yang khas adalah penambah semangat untuk belajar. Motivasi belajar adalah dorongan yang menjadi penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dan mencapai suatu tujuan yaitu untuk mencapai prestasi belajar.
Peran motivasi dalam kegiatan belajar mengajar sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi yang tinggi dari guru maupun peserta didik tujuan pembelajaran pasti akan tercapai secara optimal. Keberhasilan belajar peserta didik juga dipengaruhi oleh banyak faktor dari dalam maupun luar. Contoh faktor luar misalnya, fasilitas belajar, cara mengajar guru, sistem pemberian feedback (umpan balik), dan sebagainya. Faktor-faktor dari dalam mencakup kecerdasan, strategi belajar, motivasi, dan sebagainya.














DAFTAR PUSTAKA


Khodijah, Nyanyu. 2009. Psikologi pendidikan. Palembang: grafika telindo press.
Khodijah, Nyanyu. 2004. Psikologi pendidikan. Palembang: IAIN Raden Fatah Palembang.
Yedi, Heryadi. http://mgmpipakarangnunggal.wordpress.com/artikel/peranan-motivasi-belajar-terhadap-prestasi-belajar-peserta-didik, diakses pada hari senin, tanggal 6 mei 2013,pukul 19.35 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar